Here comes.
Sebuah postingan yang akan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari pria-pria di abad ini.
Sebenarnya gue juga gak ngerti. meskipun budaya mengajarkan, "Boys dont cry", air mata gue gampang jatuh sih. Sebuah perasaan yang gue anggap sebagai kelemahan terbesar gue, yaitu terlalu soft jadi seorang cowok. Sebuah perasaan gak tegaan. Air mata gue yang bisa mengalir hanya karena hal-hal di film seperti, tentang keluarga, tentang persahabatan, atau tentang hewan-hewan yang menunggu majikannya yang telah meninggal.
Gue yang yang pernah berantem dan menghancurkan (oke, ga sampe hancur sih) wajah orang ketika gue masih SD dan gue yang melihat lawan gue menangis, gue juga ikutan nangis. Seriously!?
Salah satu masalah buat gue adalah, ketika nonton bioskop bareng cewek, dan sedang adegan sedih-sedihnya kayak Toretto yang mobilnya kebakaran dan menang lomba dengan gigi atrek (oke, gue mulai jayus), seketika air mata gue langsung keluar tanpa meminta izin. Dan herannya, temen cewek gue kebanyakan gak nangis. Entah emang dia Wonder Woman atau emang gengsi juga nangis didepan gue, itu beban bagi gue. Gengsi dong kalo gue nangis sedangkan doi enggak. Paling gak gue ikutan nangis kalo dia nangis. Hahahahaha. Tapi, gue hanya mengeluarkan air mata didepan orang-orang yang uda deket bagi gue, kalo di sedih-sedihnya dan gue gak keluarin air mata, brarti orang itu gak deket sama gue.
Kalo gak percaya, coba aja tanya sama mantan-mantan gue. *eh.