Ketika membaca judul dari post ini, apa yang terlintas di kepala kamu ? Kali ini gue ingin kamu merenungkan hal2 yang dibahas kali ini. Pastikan kamu lagi dalam keadaan santai :)
Taukah kamu bahwa sosialisasi kita (Terutama orang dewasa) ini terdiri dari banyak topeng2 kebohongan, kenaifan, kemunafikan, dan lain-lain. Dan kita pun pasti tersadar akan hal ini. Namun ada suatu sosialisasi tanpa topeng2 tersebut. Sosialisasi tersebut adalah Sosialisasi dari kepolosan anak-anak.
Main2 sama anak umur 7 tahun itu menyenangkan, polos dan gak ada kemunafikan. Suka ya bilang suka, Nggak ya bilang nggak, Mau ya bilang mau. Alasan mereka gak ada yang dibuat2, lugas dan sederhana. Seperti berantem rebutan sesuatu terus marahan, sepuluh menit kemudian mereka saling memaafkan dan melupakan kejadian. Gak ada unsur kepura2an hanya buat nyenengin orang, semua apa adanya.
"I think we should learn from them."
Gue berpikir kita memang harus belajar dari mereka, dimana perasaan mereka tulus dan tidak dipenuhi pikiran negatif. Memberikan kebahagiaan, keceriaan tanpa berharap orang akan membalas mereka dengan hal yang sama atau lebih.
Tapi yah, anak kecil hanyalah anak kecil. Kepolosan mereka sering dianggap sepele hanya karena mereka dianggap tidak lebih pintar dari orang dewasa. Tapi gue malah berpikir kepolosan ini (mungkin) tidak akan berkembang sampai mereka dewasa. Kenapa ? Karena banyak anak2 sekarang yang dipaksa dewasa sebelum waktunya, karena tuntutan keadaan atau keegoisan orang tua. Anak atau remaja yang harusnya menikmati masa2 mereka, dipaksa untuk bertindak beberapa tahap diatas usia mereka. Kebebasan yang hilang, kreatifitas yang terbelenggu, keinginan yang terbatasi, pergaulan yang hanya diwujudkan dalam mimpi.
Inspired from:
@AimeeStarry
No comments:
Post a Comment